Rabu, 08 Mei 2013

hidup ibarat secangkir kopi

    Hidup ini bagaikan Kopi, sepahit apa pun, kita mesti menenggaknya. Mungkin, bisa kita tambah cream, susu dan gula agar menjadi manis dan nikmat, atau kita biarkan tetap pahit?

Seperti itulah hidup. Hidup ini sebenarnya adalah susah. Tapi, kesusahan itu hanya ada pada orang-orang yang tak mau bersyukur, berpikir positif dan bekerja keras. 

Kita lahir sudah susah. Ibu kita mengandung 9 bulan pun sangat susah, bahkan hingga menyapihnya selama 2 tahun. Merawat, menjaga, dan memberikan kehidupan bagi kita sampai saat ini, bukanlah hal yang mudah. Kerja seharian, bahkan kadang mendapatkan penghasilan yang tak sesuai dengan yang diharapkan. Semua itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh pengorbanan serta air mata yang kadang tak tertahankan.

Tapi, bagaimana pun juga kopi kehidupan itu harus tetap diminum. Dijalankan dengan sepenuh hati.

Maka, nikmatilah kopi kehidupanmu. Kopi yang menunggumu untuk segera dihabiskan, cepat atau lambat. Jika kau menghabiskannyalambat, berarti Alloh memang mengijinkanmu untuk hidup agak panjang. Tapi, jika kau menghabiskannya­cepat, berarti skenario Alloh memintamu untuk tak berlama-lama di alam fana ini. Karena itu, bukan perkara cepat-lama, panjang-pendeknya hidup ini. Melainkan apakah di rentang usia itu kau bisa menikmati hidup ini.

Dan di akhir semua itu, kita semua sama; sama-sama dinilai bagaimana cara kita menghabiskan kopi tersebut, apakah kita akan bersyukur atau malah kufur dengan pahitnya kopi kehidupan?

» Kopi jika ditambah cream, susu dan gula akan menjadi nikmat.

» Mau hidup terasa nikmat? Tambahkan
(D)oa, (U)saha, (I)khlas, (T)awakkal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar